Assalammu’alaikuuuum…
Sumber gambar |
Siapa saya? Apakah saya seorang penulis? Penting ga penting saya harus menjawab dua pertanyaaan ini. Walaupun tak ada satupun yang bertanya. Kenapa? Ah bertanya lagi.. Ya karena kedua pertanyaan ini ada hubungannya dengan judul dari postingan saya kali ini…
Saya bukan (belum!) seorang penulis! Setidaknya, anda tak akan (belum!^___^) menemukan nama saya dalam jejeran atau deretan buku-buku yang terpajang di perpustakaan ataupun toko-toko buku dimanapun dibelahan bumi ini. Bahkan, jikapun anda ngotot sampai ke planet neptunus sekalipun hanya sekadar untuk menemukan buku dengan nama saya ( RUSDAH HAYATI! Narsis gilaaa…T_T) maka usaha anda tergolong sia-sia. Lantas, siapa saya? Apa saya seorang penulis? Saya, gadis manis ber inisial RH (percuma! Itu udah terpampang namamu di atas sonoh!-_-‘), hanyalah seorang mahasiswi biasa, yang memiliki impian untuk menjadi seorang guru dan penulis. So, saya bukan (belum!) seorang penulis, melainkan calon guru merangkap penulis yang sedang belajar dan terus belajar untuk menjadi seorang penulis yang baik. Semoga suatu saat impian saya tercapai.. Aaamiin Allahumma Aamiin.. mohon para pembaca yang budiman dan budiwati, tolong diamini juga do’a saya.. Semoga Allah yang membalas kebaikan anda jika anda turut mengaminkan do’a saya…^.^
Kembaliii ke topik “Mengapa Saya Menulis?”. Jawabannya adalah saya menulis karena saya suka. Saya suka menceritakan apapun yang saya lihat, saya dengar,saya rasakan, saya resapi, dan saya fahami melalui sebuah tulisan. Saya suka merekam setiap kejadian berharga didalam hidup saya dalam bentuk sebuah tulisan. Saya suka berceloteh ria tentang segala pengalaman yang saya lalui kedalam bentuk sebuah tulisan.
Lebih dari itu, menulis juga merupakan sebuah terapi penghilang depresi bagi saya. Ini baru saya sadari ketika saya mengalami depresi akut ketika masa SMP dulu. Menulis ternyata cukup ampuh untuk menghindari saya untuk melakukan hal-hal buruk dan sia-sia dalam hidup saya yang ternyata berharga! Menulis mampu menghindarkan saya dari godaan indahnya mati dengan jalan bunuh diri (nerakaa wooiii.. nerakaaa…T_T) dan menghindarkan saya dari rayuan setan dalam jeratan indahnya sensasi melayang-layang di udara ala narkoba. Alhamdulillaaah…
Tak perlu saya ceritakan bagaimana dan mengapa saya bisa mengalami depresi akut diusia muda, waktu saya masih berusia 13 tahun dulu.. Masih unyu-unyuu’ ( Alhamdulillah sampe sekarang jugamasih tetep unyu-unyu’ kok).. Hihihihii.. Suatu saat jika anda setia mengikuti blog ini, anda akan faham dengan sendirinya seperti apa derita hidup yang pernah saya lalui yang membuat saya dewasa dari segi cara berfikir jauh melebihi usia saya… Meskipun terkadang tingkah laku saya masih cucok jika disejajarin sama anak2 playgroup..T_T
Dengan menulis saya bisa meluapkan segala emosi tertahan saya. Saya bisa marah! Saya bisa mencaci! Saya bisa memaki! Saya bisa menangis! Saya bisa mengungkapkan seluruh kekecewaan yang saya pendam! Saya bisa tertawa terbahak-bahak! Bahkan saya bisa senyam senyum bahagia akibat jatuh cinta..^_^
Setidaknya, di dalam tulisan saya, saya bebas tertawa.. Saya bebas menangis tanpa harus bersembunyi di balik bantal lagi. Dan saya tak perlu khawatir jika Mamak dan Papa saya tahu tentang kegundahan dan betapa frustasinya saya saat itu. Melalui tulisan-tulisan saya saat itu pula, saya mampu menyadari bahwa saya berdiri pada sudut pandang yang salah dalam memandang masalah. Tulisan-tulisan saya saat itu juga menyadarkan saya, bahwa didunia ini bukan hanya saya yang menderita! Ada Allah SWT tempat saya mengadu.. Menyadarkan saya betapa bodohnya cacian dan makian saya! Betapa durhakanya saya terhadap Allah SWT, Mamak, dan Papa. Mungkin inilah cara Allah menegur saya.. Melalui tulisan saya.. Dan saya mensyukurinya.. Allah SWT selalu punya cara untuk menegur hambaNya..^.^
Alasan selanjutnya kenapa saya menulis adalah mungkin karena saya suka membaca. Sejak kecil saya suka membaca. Tapiiiii membaca buku-buku yang ada gambarnya! Ga musti komik atau manga juga siih.. Yang penting buku yang ada gambarnya. Hingga pada suatu ketika, saat saya masih duduk dibangku kelas 2 SD, dengan isengnya saya mengobrak-abrik koleksi buku Papa saya dan menemukan sebuah buku berjudul: Tenggelamnya Kapal Va Der Wijck. Iseng, sayapun membaca buku tersebut. Baru beberapa lembar saya langsung puyeng. Semaput. Bagi saya, bahasa yang digunakan dibuku tersebut sangat sulit untuk saya fahami. Ribet. Buku itupun saya buang asal. Sayapun langsung membandingkan buku usang tersebut dengan majalah Bobo koleksi kakak saya yang sering marah-marah bahkan sampai menangis hanya karena majalah kesayangannya itu saya coret-coret dengan tulisan indah saya dulu. Menurut perspektif saya saat itu, jauh lebih bagus majalah Bobo! Warna warni.. Menarik.. Ah penilaian masa muda dahulu.. Dan baru sekarang saya sadari betapa berharganya novel fiksi Papa saya yang bahkan bangkainya saja sudah tak tahu sedang berada dimana itu. Sayapun menyesal.. Kenapa saya tidak menyelesaikan bacaan saya waktu itu? ah sudah lah.. Nasi sudah menjadi nasi uduk, semua sudah terlanjur. Makan saja nasi uduknya (??).
Setelah beranjak dewasa bacaan sayapun mulai berat. Berapa kilo? Ah bukan itu maksud saya.. Yang dimaksud dengan “bacaan sayapun mulai berat” adalaaaaaaaaaaaah bacaan tanpa gambar..-_-‘
Saya mulai membaca buku-buku novel tak bergambar. Buku-buku tentang agama yang tak bergambar. Buku-buku sejarah yang tak bergambar. Serta buku-buku tak bergambar lainnya. Namun kegilaan akan komik alias manga alias apapun lah istilahnya tetap terjaga hingga saat ini. Namanya juga sudah terlanjur cintrooong... Ahihihii...^_0
Dampak lanjutan dari hobi baca saya yang sempat terhenti sejenak ketika saya memasuki masa SMA dulu adalah kebiasaan nulis ga jelas di buku catatan mata pelajaran, di buku catatan harian, di meja sekolah, di lembar soal ujian (bahkan saya sempat mencorat-coret lembar soal Ujian Nasional pas SMP dan SMA dulu loch…-_-‘), di dinding sekolah, di dinding kamar, pintu kamar, pintu lemari, sampai yang paling canggih adalah di leppynya my sister. Aneh bukan? Aneh namun membuahkan hasil. Dan hasil-hasilnya ada yang positif, ada pula yang negatif. Mulai dari diomelin guru Kimia, Matematika, Fisika, dan guru Biologi akibat buku catatan kotor, ga jelas, banyak gambar dan tulisan di sana-sini sampai mendapat pujian dari guru Bahasa Indonesia yang tanpa sengaja membaca catatan kecil yang saya selipkan di belakang buku latihan B.Indo saya dulu.. Sebuah catatan yang takkan saya lupakan. Sebuah catatan kecil saya mengenai saya dan perspektif saya dalam memaknai arti kehidupan..
Lanjuuuuuuuuut.. Alasan selanjutnya adalah, karena saya tak mau pikun dan melupakan kenangan-kenangan apapun di hidup saya! Jika kata orang-orang membaca dapat menjaga ingatan, maka saya memilih menuliskan apapun yang ada didalam otak saya yang ga seberapa ukuran kepintarannya (T_T) agar kelak dapat saya baca kembali untuk sekadar me-refresh ingatan saya. Masa tua kita siapa yang tau sih bakalan seperti apa. So, ada baiknya segala sesuatunya dipersiapkan mulai saat ini.
Dan alasan kenapa saya menulis selanjutnya adalah, saya senang berekspresi melalui tulisan. Kenapa? Karena melalui tulisan saya bebas! Saya merdeka! Saya bebas menjadi apapun yang saya inginkan.. Saya bebas mengatakan apapun yang ingin saya katakan. Saya bebas pergi kebelahan dunia manapun yang saya inginkan. Bahkan saya dapat membuat dunia saya sendiri! Dalam tulisan saya, saya bisa bertransformasi menjadi seorang Tuan Putri yang cantik jelita, menjadi seorang selebritis, menjadi seorang pengusaha kaya, bahkan menjadi sosok-sosok lainnya yang mungkin tak dapat terwujud didunia nyata. Dalam tulisan saya, saya juga bebas menentukan di dunia mana saya hidup. Mulai dari kerajaan donat, kerajaan apel, kerajaan coklat, kerajaan permen, kerajaan semangka, dan kerajaan-kerajaan hayalan saya yang mampu membuat sindrom laperius mendadak lainnya.. Hihihii..^_^
Selain itu, melalui tulisan saya bisa memasuki dunia anime! Yakin deh kalo didunia nyata hal ini gak bakalan pernah terwujud.. Saya pernah mengumpamakan diri saya sebagai seorang kamen raider cantik dengan kostum kucing berwarna pink (o.O). Saya juga pernah menggambarkan diri saya sebagai kunci penyelamat konoha gakure saat Naruto mendadak tak bisa bertarung akibat diare akut yang mendadak menyerangnya ketika menghadapi musuh terkuatnya, Sasuke jelek penghianat ga tau diri! (Saya antifans Sasuke!>.<). Saya juga pernah menghayal bahwa saya adalah penunggang robot gundam berbentuk kucing berwarna hitam dan membantu Kira Yamato untuk melawan kejahatan Ultraman hitam dan berhasil menang! Yippiiiiiiiii.. Dan mau tau endingnya apa? Endingnya adalaaah.. Kira Yamato jatuh cinta kepada saya dan memutuskan untuk berpoligami setelah mendapat persetujuan dari Lacus Clyne.. Beuuuh.. Ngateng buangeeet!-_-‘…
Ah sudahlah.. Makin lama kok malah makin ga jelas gini yach?!?!?
Ah yang jelas saya menulis karena saya suka suka suka suka suka dan bener-bener suka menulis. Itu saja.. Meskipun belum bisa menghasilkan sebuah karya bermutu yang mungkin menghiasi rak-rak buku di Gramedia ataupun toko-toko buku lainnya, itu bukan masalah bagi saya. Karena saya menulis bukan sekadar untuk mencari nama ataupun mencari duit. Menulis adalah menghidupkan kenangan yang mati. Menulis bukan persoalan materi! Menulis adalah persoalan hati.. Menulis adalah rasa.. Dan saya yakin, suatu saat tulisan saya mau dipublish ataupun tidak di toko buku tetap akan mendatangkan manfaat.. Untuk semua yang membaca tulisan saya dan diri saya sendiri.. Semoga.. Aaamiiiiiiiiin….
So, mulai sekarang saya akan terus menulis.. Terus dan terus menulis.. Sampai kelak tak ada satupun lagi hal yang dapat saya tulis..Manusia mati meninggalkan nama.. Namun besar harapan saya, bahwa kelak saya wafat tak hanya meninggalkan nama namun juga meninggalkan tulisan.. Tulisan daftar hutang?? Ih gak deeeeeeh.. Na’udzubillahi min dzaliiik.. Amit amiiit jabang baby..-_-‘.. Jangan sampe deeh.. Nehiiii… Tulisan apapun yang kiranya bermanfaat bagi anak cucu saya kelak..
Waaah.. Sepertinya cukup sekian postingan saya mengenai alasan “Mengapa Saya Menulis?” yang sebenarnya merupakan jawaban atas kuis atau PR atau tugas atau apalah istilahnya yang di berikan oleh kak Tia di Bloof beberapa hari yang lalu.. Maap ya kak kalo saya telat ngumpulin tugasnya.. Dan maap juga jika jawabannya mungkin rada ga nyambung atau gimanaaa gituu… Harap dimaklumi..-_-‘
Yaap.. Cukup sekian tulisan saya ini.. Kurang lebihnya mohon di maapkan.. Sampai jumpaaaaaa di postingan saya selanjutnyaaaaaa…. Bye byeee.. Sayonaraaaaa.. Anyeoong… Dadaaaaaaaaah…
Wassalammu’alaikum warrohmatullohi wabarokatuuuuuuh…^_0
asyiiikkk... dah ada yg posting.
BalasHapussepakat skli, menulis mmg terapi psikologi juga.
overall, menulis itu karena hidup harus meninggalkan jejak bukan? :)
@kak Accilong: Yaaaap... Setuju banget kak... Hidup itu memang harus meninggalkan jejak.. Bukan sekadar kenangan yang mungkin dapat terlupakan..
BalasHapus^_________^
asek asek ..udah ada yg setor tulisan nya..alasan nya mantap deh ..karen menulis juga meluaskan segala rasa dan tak mau melewatkan setiap pangalaman dalam hidup..sperti kata acilong karena hidup harus meninggalkan jejak A+ deh untuk PR nya..keep writing..semngatttttttt
BalasHapus@Kak Tia: Asiiiiiiiiiiiiiiiik.. Syukron jiddan kak Tiaaa... Okee.. Harus semangat!! Nilai A+ udah ditangaaan... Yipppiii........^o^
BalasHapusmakanya di header blogq, mottonya itu. keren kannn... hihihi...
BalasHapus#narsis never end.
@kak Accilong: Hihihiii.. Iyaa kak..Keren..Soalnya yangpunya blognya narsis banget.. Hihihiii...^_0
BalasHapusAccilong.... namanya penjajah,,, setiap ada kesempatan juga menjajah... wkwkwkwkwk
BalasHapusbtw tulisannya cakep... secakep yg komentar... xixixi....
sependapat ama acilong kalo menulis itu bisa menjadi terapi kejiwaan kita... karena ada saat-saat di mana rasa tak bisa diutarakan oleh lisan dan tulisan yang mengungkapkannya.. dan ketika telah tertuang semua dalam tulisan, sebuah kepuasan pun muncul... :)
BalasHapus@kang Insan Robbani: Hihihiiii... Kang Insan ga kalah narsisnya sama kak Achi.. wkwkwkkk..
BalasHapus@kak Sam: Hmm... Setuju bangeet nget ngeet daah.. Bingung mau bales apa.. soalnya kata2nya dalem bangeet... hihihiii..^_^
wa'alaykum salam warahmatullah wabarakatuh
BalasHapuslucu (menarik)^_^ barakallahu fiik
Syukron.. Jazakallaaah....:D
HapusWa'alaikumsalam..
BalasHapussetujuu sm yg tak mau melupakan kenangan-kenangan dengan menuliss.. hahah..
semangat terus menulisss... ^___^
Hayooo dek Angga.. Kakak tunggu giliranmu yaaah.. Ganbatte!
Hapushihihiii...
Semaaangaaaaaaaat! Fighting!
\^o^/
wah sejarahnya panjang juga ya..., mirip sama yang punya ....*** siapa ya aku lupa... :D
BalasHapusaku tunggu dah terbitnya buku dengan nama pengarang ' Rusdah Hayati " pasti keren...
Hihihii... keren apaan om.. Palingan kalo ntu buku udah terbit isinya cuma cerita ngalur ngidul ga karuan.. Wkwkwkkkk...
HapusTapi tak Aamiinin aja ah.. Semoga aja walaupun ga tau entah kapan saya bisa menelurkan sebuah buku..
*ayaaaam kali ah bertelur...wkwkwkkwkk..^_^
Menulis sudah menyembuhkanmu ya Uthe.^^
BalasHapusHeehheheheee.. Iyaa kak... Alhamdulillaah..^_^
Hapusuthe..teuteuuup si bang uto (naruto) dibawa-bawa..hahahaaaa :D ..alhamdulillah,untung aku ga dikasi pe-er ginian bisa puyeng mengurai alasan menulis.. :P
BalasHapussepakat dgnmu kalo "Dengan menulis saya bisa meluapkan segala emosi tertahan saya" hahaaa..memang menurut penelitian, menulis merupakan penghilang stress juga..
ciyeeeeeeeh #mulai-mulai..
Hihihii.. Asiiiiiiiiiiiik.. Virus ciyeh kak Inuy udah kambuuuuh lagiiiih.. hihihihi..
HapusIya kak.. Uthe udah ngerasain sendiri manfaatnya..
Alhamdulillaaah...^_0
wah uthe da kelar ya...... PeErnya :)
BalasHapusyup menulis itu tempat dimana kita tak bisa berbicara kepada yang lain
Hayooo Uniii...cepetan dikerjain yaa PeeRnaaa.. ntar tag uthe di bloof ya kalo udah selesai.. pengen liat apa alasan uni nulis...
HapusSemangat Uni...\^o^/
"Menulis bukan persoalan materi! Menulis adalah persoalan hati.. Menulis adalah rasa..."
BalasHapusNice!!! Salam Ukhuwah ^^
Syukroon... Salam Ukhuwah jugaaa...
Hapus^_0